content top

Jumat, 20 Januari 2012

Adriano Galliani: AC Milan Masih Di Atas Inter

Wakil presiden AC Milan Adriano Galliani mengungkapkan, peluang Rossoneri merengkuh gelar juara masih terbuka, kendati dikalahkan rival satu kota Inter Milan 1-0, Senin (16/1) dinihari WIB.Adriano Galliani - Milan (Getty Images)
Kekalahan itu membuat Milan kini berselisih lima poin dengan Inter, dan membawa Nerazzurri kembali ke dalam perburuan gelar juara. Walaupun begitu, Galliani tetap menyimpan optimistis.

“Klasemen sementara yang menjadi pembicaraan di sepakbola. Untuk saat ini, dengan sisa 20 pertandingan, kami unggul lima poin dari Inter,” ujar Galliani dilansir Football Italia.

“Ada lima tim mulai dari Inter yang mengumpulkan poin 32 hingga Juventus dengan 38 angka. Tiga angka melawan Inter sama pentingnya dengan laga melawan Novara dan Cagliari.”

“Kami harus mengakhiri paruh musim dengan nilai 40 seperti yang kami lakukan musim lalu. Kemungkinan itu tetap terbuka.”

Coppa Italia: AC Milan Eliminasi Novara

AC Milan mengamankan satu tiket perempat-final Coppa Italia menyusul kemenangan tipis atas Novara 2-1 di San Siro, Kamis (19/1) dinihari WIB. Pemain muda Stephan El Shaarawy sempat membawa Milan unggul hingga menjelang menit akhir laga, namun Ivan Radovanovic berhasil menyamakan kedudukan di menit ke-89 yang memaksa laga dilanjutkan ke masa perpanjangan waktu. 
Milan akhirnya memastikan lolos ke perempat-final setelah Alexandre Pato mencetak gol kemenangan di menit ke-100. I Diavolo sudah ditunggu Lazio di putaran delapan besar yang akan dimainkan, Jumat (27/1).

Massimiliano Allegri melakukan sejumlah perubahan setelah kekalahan di Derby della Madonnuna akhir pekan kemarin. Philippe Mexes, Massimo Ambrosini, Stephen El Shaarawy dan Filippo Inzaghi tampil sebagai starter. Demikian juga dengan Alexander Merkel yang ditarik dari Genoa.

Milan langsung menggebrak menyerang Novara, di menit ketujuh El Shaarawy memberikan umpan matang kepada Inzhagi yang berdiri di area penalti, tapi tendangannya terlalu melemah.

Milan terus menyerang yang memaksa kiper Alberto Fontana jatuh bangun menyelamatkan gawang. El Shaarawy tidak menyia-nyiakan kepercayaan Allegri dengan menunjukkan skill individu, membawa bola dari sisi kiri dan melepaskan tembakan ke pojok kanan gawang Novara. Fontana tidak bisa menahan laju bola, 1-0 untuk Milan.
 


El Shaarawy hampir menggandakan keunggulan beberapa menit jelang turun minum, namun tendangan jarak jauhnya masih bisa dihalau Fontana.

Unggul satu gol tidak membuat Rossoneri mengendurkan serangan di babak kedua. Beberapa kali Inzaghi mengancam gawang Novara dan peluang emas didapat di menit ke-52. Umpan manis Merkel disontek striker veteran dari jarak dekat, tapi bola masih bisa diblok Fontana.

Fontana kembali melakukan penyelamatan gemilang saat mengantisipasi tendangan berbahaya Urby Emanuelson di menit ke-68.

Di sisa pertandingan, Novara berusaha mengejar ketinggalan. Beberapa kali lini belakang Milan mendapat ancaman dari umpan-umpan terobosan Novara, tapi gawang Marco Amelia masih aman.

Tiga menit jelang laga usai, Alexandre Pato melepaskan tendangan bebas tapi masih belum menemui sasaran.

Milan justru mendapatkan petaka di menit ke-89. Ya, Novara berhasil memanfaatkan kelengahan lini belakang Rossoneri melalui aksi Radovanovic yang memaksa hasil imbang 1-1 hingga waktu normal usai. Milan akhirnya diselamatkan Pato yang membukukan gol di masa perpanjangan waktu. 

Massimiliano Allegri Minta AC Milan Segera Bangkit

Pelatih AC Milan Massimiliano Allegri berharap ada reaksi cepat dari para pemainnya untuk segera bangkit usai menelan kekalahan 1-0 dari Inter Milan di ajang Serie A pada akhir pekan lalu.

Allegri meminta skuadnya bisa tampil bagus saat menghadapi Novara di ajang Coppa Italia, Kamis (19/1) dinihari WIB.

"Kekalahan dari Unter tidak mengubah pendekatan permainan Milan. Tantangan di Coppa Italia lawan Novara memaksa kami harus cepat melakukan reaksi," ujar Allegri dikutip Tribalfootball.

"Kalau kami imbang dan Juventus menang, maka itu justru lebih buruk. Tapi, Milan tidak takut konfrontasi secara langsung. Harapannya, di Ritorno, kami bisa menang."

"Pertandingan Minggu lalu sungguh buruk, kami harus membayar kesalahan yang diperbuat."
 

Selasa, 08 November 2011

Luar Biasa, Indonesia All-Star Team Taklukkan AC Milan Academy

Anak-anak Indonesia All-Star Team (IAST) yang berusia 13-15 tahun membuktikan mereka benar-benar layak menjuarai Intesa Sanpaolo Cup 2011, setelah dalam laga uji coba berhasil menang 3-2 atas AC Milan Academy.

Pertandingan yang kick-off pada pukul 17:30 waktu setempat, Senin (7/11), di Centro Sportivo Pozzo itu berlangsung dengan tempo cepat dan seru sejak peluit awal berbunyi.

Kedua tim diadu dengan format 2 x 40 menit, berbeda dengan pertandingan Intesa Sanpaolo Cup yang memainkan 25 menit per babak.

AC Milan Academy terdiri dari pemain-pemain berusia 14-15 tahun, dan rata-rata memiliki postur yang lebih tinggi dibanding anak-anak Indonesia.

Jalannya Pertandingan

IAST lebih banyak mengambil inistiatif serangan di babak pertama. Beberapa tembakan lewat Gavin Kwan Adsit dan M. Maulid masih bisa ditangkap oleh kiper Milan Academy. Hamzah Risfian juga melepaskan dua tembakan, namun gagal menemui sasaran.

Seharusnya IAST unggul lebih dulu setelah gelandang kanan Adnan Faturrahman dijatuhkan di dalam kotak terlarang. Wasit menunjuk ke titik putih, tapi sayangnya Sabeg Fahmi Fachrezy gagal memanfaatkan peluang emasnya. Tendangan penalti Sabeg melebar ke sisi kanan gawang Milan.

Milan Academy juga banyak mengandalkan serangan balik, namun tak satupun serangan lawan membahayakan gawang IAST yang dikawal Muhammad Fadly Habibi. Hingga turun minum, kedua tim masih seri tanpa gol.

Memasuki awal babak kedua, Milan Academy berupaya mengepung pertahanan IAST dengan mempercepat tempo permainan. Usaha keras tim tuan rumah akhirnya membuahkan hasil pada menit ke-53. Memanfaatkan kelengahan lini belakang, bola diceploskan ke jala Fadly lewat tendangan keras dari ujung kotak penalti.

Tertinggal satu gol tidak membuat IAST patah semangat. Kalah tinggi badan, Rahmanto cs membongkar pertahanan Milan Academy lewat umpan-umpan pendek. Alhasil, IAST hanya membutuhkan empat menit untuk menyamakan kedudukan.

Kegagalan Sabeg di babak pertama dibayar dengan dua gol oleh striker asal Jember tersebut. Umpan terobosan Rosi Nuril disambut Sabeg dengan tembakan datar dan keras ke sisi kiri gawang Milan Academy. Selang lima menit, Sabeg kembali menggetarkan gawang lawan lewat tendangan bebas dari sayap kanan.

IAST kemudian memperbesar keunggulan di menit ke-68. Umpan lob disambut Gavin dengan kontrol dada dan tembakan keras dengan kaki kanan yang tak mampu dihalau kiper.

Selanjutnya IAST lebih banyak bertahan, dan harus dibayar mahal tujuh menit jelang bubaran. Tendangan bebas Milan Academy dari jarak 20 meter memperkecil kedudukan menjadi 3-2, dan skor ini bertahan hingga wasit meniup peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan.

Kemenangan yang diraih IAST angkatan kedua ini menjadi prestasi yang lebih baik ketimbang tahun lalu. Tahun lalu, angkatan pertama yang menjuarai Intesa Sanpaolo Cup 2010 harus mengakui keunggulan Milan Academy dengan skor lima gol tanpa balas.

Kemenangan ini disambut meriah oleh para pemain maupun penonton. Tidak tertutup kemungkinan anak-anak IAST angkatan kedua ini dipanggil oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Istana Negara.

Menurut rencana, besok siang IAST akan bermain bola di depan katedral di pusat kota Milan, Duomo, sebelum bertolak ke Bandara Malpensa pada pukul 14:30. Rombongan akan transit di Dubai dengan pesawat Emirates sebelum tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Rabu sore.
 

content top